Berkomputer dengan menerapkan prinsip-prinsip
ergonomis merupakan cara jitu dalam menghindari ketidaknyamanan.
a.
Pengertian
Ergonomi
Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja)
dan nomos (aturan), secara keseluruhan ergonomi berarti aturan
yang berkaitan dengan kerja. Banyak definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh
para pakar dibidangnya antara lain:
- Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan efisien (Manuaba, A., 2003).
- Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka. dkk, 2004).
- Ergonomi adalah ilmu tentang manusia dalam usaha untuk meningkatkan kenyamanan dilingkungan kerja (Nurmianto, 1996).
- Ergonomi adalah ilmu serta penerapannya yang berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktifitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan manusia seoptimal-optimalnya (Suma’mur, 1987).
- Ergonomi adalah praktek dalam mendesain peralatan dan rincian pekerjaan sesuai dengan kapabilitas pekerja dengan tujuan untuk mencegah cidera pada pekerja. (OSHA, 2000).
Dari berbagai pengertian di atas, dapat diintepretasikan bahwa pusat dari ergonomi adalah manusia. Konsep ergonomi adalah berdasarkan kesadaran, keterbatasan kemampuan dan kapabilitas manusia. Sehingga dalam usaha untuk mencegah cidera, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kenyamanan dibutuhkan penyerasian antara lingkungan kerja, pekerjaan dan manusia yang terlibat dengan pekerjaan tersebut.
B. Ruang lingkup ergonomi
Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran
multi disiplin ilmu lain yang menjembatani beberapa disiplin ilmu dan
professional, serta merangkum informasi, temuan dan prinsip dari masing-masing
keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi,
psikologi faal, fisika dan teknik.
Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang diterimanya. Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan proses motorik. Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk desain lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.
Kesatuan data dari beberapa bidang
keilmuan tersebut, dalam ergonomi dipergunakan untuk memaksimalkan keselamatan
kerja, efisiensi, dan kepercayaan diri pekerja sehingga dapat mempermudah
pengenalan dan pemahaman terhadap tugas yang diberikan serta untuk meningkatkan
kenyamanan dan kepuasan pekerja (Oborne, 1955).
No comments:
Post a Comment